Pertama kali pindah dari Windows ke macOS, jujur aja, saya sempat bingung cuma gara-gara satu hal: cara install aplikasi. Padahal kelihatannya sepele, ya? Tapi begitu masuk ke dunia Mac, ternyata sistemnya agak beda — dan kalau nggak ngerti alurnya, bisa bikin frustasi.
Makanya, di artikel ini saya mau berbagi tutorial lengkap (dan santai) tentang cara install software di macOS tanpa ribet. Cocok buat kamu yang baru pindah ke Mac atau yang pengen lebih efisien saat setup perangkat.
Kenapa Install Aplikasi di macOS Bisa Bikin Bingung?
Kalau kamu terbiasa dengan Windows yang tinggal klik "Next-next-finish", maka macOS akan terasa… ya, agak beda. Di sini, kamu akan sering ketemu file berekstensi .dmg, harus “drag & drop” ke folder Applications, atau bahkan pakai Terminal untuk install tool tertentu.
Saya dulu mikir: “Lho, kok nggak ada tombol install-nya?”
Tapi begitu paham alurnya, ternyata justru lebih simpel. Nggak ada installer berat atau registry ribet. Yuk, kita bahas caranya satu per satu.
1. Install dari Mac App Store (Cara Paling Gampang)
Kalau kamu pengen yang paling aman dan anti ribet, ini cara paling recommended.
Langkah-langkah:
- Buka App Store dari Dock atau Launchpad.
- Cari aplikasi yang diinginkan (misalnya: Notion, Zoom, Slack).
- Klik Get lalu Install.
- Masukkan password Apple ID kalau diminta.
Semua aplikasi di sini sudah diverifikasi Apple, jadi aman dari malware dan update-nya juga otomatis.Kelebihan:
- Aman & terpercaya.
- Mudah di-update.
- Terintegrasi dengan sistem.
Kekurangan:
- Koleksi aplikasinya agak terbatas.
- Versi terbaru kadang telat muncul dibanding situs resmi.
2. Install dari File .DMG (Umum di Situs Resmi)
Nah, ini cara yang paling sering saya pakai karena banyak aplikasi populer seperti Google Chrome, Spotify, atau Visual Studio Code tersedia lewat situs resmi mereka.
Cara install via .DMG:
- Download file .dmg dari situs resmi.
- Klik dua kali file .dmg untuk mount.
- Akan muncul jendela baru berisi ikon aplikasi dan folder Applications.
- Drag ikon aplikasi ke folder Applications.
- Eject file .dmg setelah selesai (klik kanan > Eject).
Catatan: Jangan buka aplikasi langsung dari jendela .dmg. Harus dipindah dulu ke Applications!Kelebihan:
- Versi terbaru langsung dari developer.
- Nggak tergantung App Store.
- Harus manual update (kecuali auto-update bawaan app).
- Proses install agak membingungkan di awal.
3. Install via Homebrew (Untuk Kamu yang Suka Terminal)
Kalau kamu suka terminal atau mau install banyak aplikasi sekaligus, Homebrew adalah sahabat terbaik. Ini seperti "apt" di Linux, atau "choco" di Windows.Cara install Homebrew:
- Buka Terminal.
- Jalankan perintah ini:
/bin/bash -c "$(curl -fsSL https://raw.githubusercontent.com/Homebrew/install/HEAD/install.sh)"
Setelah itu, kamu bisa install aplikasi apa pun lewat command line. Contoh:
brew install firefoxSaya pribadi suka pakai Homebrew buat install tools kayak Node.js, Git, atau apps yang nggak ada di App Store.
brew install --cask visual-studio-code
Kelebihan:
- Cepat dan efisien.
- Bisa install banyak app sekaligus.
- Cocok untuk developer.
Kekurangan:
- Perlu sedikit ngerti Terminal.
- Bisa error kalau command salah ketik.
4. Install via Paket .PKG (Mirip Installer di Windows)
Beberapa aplikasi, terutama software enterprise atau driver, kadang pakai file .pkg sebagai installer.
Cara install:
- Klik dua kali file .pkg.
- Ikuti wizard instalasi seperti di Windows.
- Masukkan password jika diminta.
Saya pernah pakai ini waktu install printer Canon dan Adobe Reader versi enterprise.Kelebihan:
- Proses install familiar buat pengguna Windows.
- Bisa konfigurasi lebih dalam.
Kekurangan:
- Jarang digunakan kecuali untuk software khusus.
Mana Cara Terbaik?
Tergantung kebutuhan kamu. Kalau saya pribadi biasanya:
- App Store buat aplikasi sehari-hari seperti Notes, Calendar, dan aplikasi ringan.
- .DMG buat software populer dari situs resmi (Chrome, Spotify).
- Homebrew buat tools development dan app yang sering update.
- .PKG hanya kalau memang nggak ada alternatif lain.
Menurut kamu, mana cara paling nyaman? Atau kamu tim Homebrew garis keras kayak saya?
Tips Tambahan: Biar Install Aplikasi Lebih Lancar
- Jangan asal download dari situs nggak jelas. macOS punya sistem keamanan ketat, jadi pastikan sumbernya terpercaya.
- Gunakan Spotlight (Command + Space) untuk akses aplikasi dengan cepat setelah install.
- Periksa apakah aplikasi perlu izin tambahan (misalnya akses file atau kamera) di System Settings > Privacy & Security.
Install Aplikasi di macOS Nggak Seribet yang Kamu Kira
Walau awalnya terasa beda, tapi begitu terbiasa, install aplikasi di macOS sebenarnya cukup fleksibel. Kamu bisa pilih cara yang paling sesuai dengan gaya kamu:
- Mau gampang? App Store.
- Mau update terbaru? .DMG dari situs resmi.
- Suka Terminal? Homebrew.
- Ketemu .PKG? Nggak masalah juga.
Jadi, sudah coba semua metode di atas? Atau kamu punya tips rahasia lain buat install aplikasi di Mac? Share dong di kolom komentar—siapa tahu bisa bantu pengguna lain juga.
Menurut kamu, mana cara paling nyaman?
BalasHapus